Sajadah Fajar DMI Babel: Prof. Rusydi Angkat Sejarah Dakwah Bangka dan Peran Masjid Lawas

by -21 Views

CyberNews Pangkalpinang โ€“ Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menggelar kegiatan rutin bertajuk Sajadah Fajar (Safar), Minggu (19/1/25) di Masjid Haji Bakri, Pangkalpinang. Kegiatan yang hanya libur satu pekan saat Idulfitri ini menegaskan komitmen DMI dalam memakmurkan masjid-masjid di daerah.

Ketua DMI Babel, Ust. H. Rasyid Ridho, menegaskan bahwa kegiatan Safar menjadi ikon gerakan DMI yang konsisten. โ€œYa, kita libur hanya satu pekan saat Lebaran Idulfitri saja,โ€ ujarnya.

Hadir sebagai penceramah, Prof. Dr. Rusydi Sulaiman, M.Ag., yang juga merupakan anggota Dewan Majelis Mustasyar DMI Babel. Dalam tausiyahnya, ia membahas sejarah dakwah Islam di Pulau Bangka, khususnya peran strategis lokasi masjid yang dahulu sering dibangun di sekitar aliran air atau tumbekโ€”tempat yang dalam kepercayaan masyarakat Bangka diyakini sebagai hunian roh halus.

โ€œPembangunan di dekat tumbek bertujuan mengusir roh jahat dan jin yang sudah turun-temurun tinggal di sana. Ini adalah strategi dakwah yang digunakan ulama zaman dulu,โ€ ungkap Prof. Rusydi.

Ia juga menyinggung sejarah perkembangan lembaga pendidikan Islam, termasuk berdirinya Al Ittihadiyyah Al Islamiyyah (AIAI) di Kampung Melintang yang kemudian berkembang hingga Sungaiselan. Prof. Rusydi menyebut sejumlah tokoh pendakwah besar di Bangka, seperti Guru Ghozali Idris, Guru Kiyai Kisaโ€™i, Guru Addari, Guru H. Musa, dan Guru H. Hormen, yang telah lebih dahulu menginisiasi gerakan memakmurkan masjid.

โ€œMereka berdakwah keliling masjid, memasang TOA di kendaraan sebagai media dakwah, dan membentuk jaringan keilmuan yang kuat,โ€ tambahnya.

Selain itu, ia juga mengulas keberadaan Masjid Al Badar, yang disebut sebagai masjid tertua di Pangkalpinang, terletak berhadapan dengan kompleks pemakaman Belanda (Kherkhoff). Dalam ceramahnya, Prof. Rusydi juga menyinggung peran penting lokasi pemakaman Kherkhoff, yang tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir warga Belanda, tetapi juga beberapa orang Jepang yang kala itu menjadi pelayan Belanda.

Sementara itu, Sekretaris Wilayah DMI Babel, Rusdianto, menekankan bahwa kegiatan Safar bertujuan memperkuat silaturahmi dan diskusi produktif dalam rangka memakmurkan masjid. Ia menyoroti banyaknya masjid megah namun sepi dari jamaah.

โ€œMasjid seharusnya menjadi tempat yang dirindukan masyarakat, bukan hanya untuk ibadah tapi juga memberi manfaat sosial, terutama di tengah tekanan ekonomi saat ini,โ€ jelas Rusdianto.

DMI Babel menegaskan bahwa semangat memakmurkan masjid bukanlah gerakan baru, namun merupakan warisan dari ulama terdahulu yang layak diteruskan dan dikembangkan@ Zen Adebi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.