Pastikan Aman dan Bergizi, Polda Babel Terapkan Pengawasan Ketat Program MBG

by -107 Views

CyberNews Polda Kepulauan Bangka Belitung menerapkan standar keamanan dan kualitas pangan yang sangat ketat dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini dilakukan melalui kolaborasi antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Ahli Kesehatan dan Kesehatan (Biddokkes) untuk menjamin setiap sajian yang didistribusikan memenuhi standar gizi, bebas zat berbahaya, dan layak konsumsi.

Ahli Gizi SPPG Polda Kepulauan Bangka Belitung, Amanda Febriani, menjelaskan bahwa pengawasan mutu dilakukan secara menyeluruh sejak tahap awal, yakni penerimaan bahan baku dari penyedia (supplier).

“Untuk keamanan pangan sendiri, kami memulainya dari penerimaan barang. Kami mengecek kelayakan barang, apakah sesuai atau tidak dengan spesifikasi yang telah kami tentukan,” ujar Amanda. Ia menegaskan bahwa proses penyortiran dilakukan dengan ketat; jika ditemukan bahan makanan yang tidak segar atau tidak sesuai spesifikasi, tim SPPG akan langsung mengembalikan barang tersebut kepada supplier untuk diganti.

Selain ketatnya seleksi bahan baku dan prosedur pengolahan yang menjaga nilai gizi, aspek keamanan dari zat berbahaya juga menjadi prioritas utama. Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Babel, dr. Bima Pakasi, menjelaskan bahwa tim medis Biddokkes terjun langsung melakukan pemeriksaan laboratorium lapangan terhadap sampel makanan yang terdiri dari lauk pauk, sayuran, hingga buah-buahan.

“Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan Nitrit, Arsen, Formalin, dan Sianida,” ungkap dr. Bima.

Dr. Bima menekankan bahwa metode pemeriksaan dilakukan melalui dua pendekatan utama sesuai arahan pimpinan, yakni pemeriksaan kimia menggunakan reagen khusus untuk mendeteksi racun, serta pemeriksaan organoleptik yang mengandalkan indra perasa, penglihatan, dan pengecap untuk menilai kelayakan fisik makanan.

Sinergi dalam pengawasan organoleptik ini juga dikonfirmasi oleh Amanda. “Sebelum pemorsian, saya melakukan organoleptik. Kemudian, sebelum distribusi juga dibantu oleh Dokkes yang juga melakukan organoleptik untuk menjaga keamanan pangan,” jelas Amanda.

Dr. Bima menambahkan bahwa tujuan utama dari pemeriksaan berlapis ini adalah sebagai langkah pencegahan (screening) agar tidak terjadi keracunan. Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap tujuh sampel makanan hari ini, dr. Bima memastikan hasilnya negatif. Tidak ditemukan adanya zat kimia berbahaya seperti sianida maupun formalin.

Hingga saat ini, baik pihak SPPG maupun Biddokkes memastikan bahwa dengan prosedur ketat tersebut, tidak ditemukan kendala atau temuan negatif, sehingga makanan yang disalurkan dalam program MBG dipastikan aman dan bergizi bagi penerima manfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.